Menarilah anakku, dan Senja berangkat gelap

Menarilah anakku
Untuk: lei.
Di kanvas hidupmu.
Langit menghampar horizon hijau.
Dengan goresan terpatah mencipta tekstur.

Meratapi kesunyian. Mensetiai ketidakpastian
Bukankah tak semestinya kepedihan menghias sepanjang musim
Saat dunia telah jadi pentas topeng. Mengapa kita tidak mencoba merebut salah satunya

Dan menarikan dengan lekuk legong tarian
Sebelum bonang berlepas gaung. Sebelum siter berlepas tali
Hidup harus diselesaikan

Sepahit apapun nurani terbakar luka cinta
Menarilah anakku
Rasakan kamu terjebak gerak

Menikmati keindahan dan keagungannya
Jangan titipkan perasaan pada batu
Karena kamu hanya akan jadi pemimpi.

Menarilah anakku.
Sebelum Tuhan menutup opera

Senja berangkat gelap
Langit melepas butiran hujan, melepas dingin.
Mengantarkan rasa sepi.

Setiap serpihan kerinduan menghela kecemasan hati
Wajahmukah yang bermain dikegamangan nuraniku?

Aku bunuh pikiran burukku yang menggelantang didepan cermin.
Aku padamkan keinginan jiwa yang meronta.

Tuhan, jangan siksa aku dengan imaji kosong
yang semakin menyeretku menjauh dariMu

Comments

Popular posts from this blog

Pembelajaran IPS dengan pantun

Puntadewa

Yang menarik di obyek Wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri