Pembelajaran IPS dengan pantun

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah terutama Sekolah Dasar (SD) didominasi dengan metode ceramah. Di mana seorang guru berperan aktif sebagai nara sumber dan pemegang kendali dalam pembelajaran. Guru berceramah atau menerangkan sementara peserta didik mendengarkan sungguh-sungguh, mendengarkan setengah-setengah, pura-pura mendengarkan atau bahkan berulang kali menguap karena menahan kantuk, karena proses pembelajaran terasa membosankan.

Seiring dengan tuntutan kemajuan zaman, dunia pendidikan termasuk dalam proses pembelajaran pun ikut menyesuaikan. Ini bukan sesuatu yang memeo, melainkan sebuah tantangan yang harus dilaksanakan, itu berarti pendidik atau guru harus kerja keras dengan lebih profesional.

Pendidik atau guru adalah manusia yaitu makhluk Tuhan yang diberi akal. Untuk itu kita harus bisa menciptakan terobosan-terobosan, inovatif, inovasi! Menurut Oxford Dictionary (1995) : Introducing or using new ideas, techniques, etc. Nah, salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran IPS adalah dengan menerapkan pembacaan pantun.

Pantun?! Ya, sekali lagi pembacaan pantun. Kedengarannya memang janggal

Pelajaran IPS menggunakan pantun di sini bukan berarti kita mengajarkan tentang apa dan bagaimana pantun itu kepada peserta didik. Akan tetapi materi IPS yang akan kita sajikan kepada peserta didik kita buat dalam bentuk pantun. Kemudian peserta didik membacakan pantun secara berapasangan. Ya, ibaratnya seperti pantun bersautan.

Sekarang pertanyaannya adalah apakah dengan mendemonstrasikan pembacaan pantun materi pelajaran akan mudah diserap oleh peserta didik? Para ahli pendidikan dunia barat, telah mengembang teknik pemanfaatan otak kanan yang konon belum optimal. Otak manusia terdiri atas otak kanan dan otak kiri. Otak kiri berguna dalam hal-hal hubungannya berpikir logis sementara otak kanan berhubungan dengan hal-hal yang estetis dan fantasi.

Menurut para ahli, hal-hal yang bersifat estetis dan fantasi akan memiliki kemampuan memori yang bertahan lebih lama dibandingkan dengan berpikir logis dan rumus-rumus. Kita harus ”berbesar hati” untuk mengakui bahwa dalam pembelajaran di Indonesia pada umumnya masih mengandalkan pemanfaatan otak kiri kita. Ironisnya, pemanfaatkan otak kiripun kadarnya baru beberapa persen saja.

Bahkan ada anekdot dalam dunia pendidikan kita yang sering kita dengar. Yaitu, adalah sebuah bank otak yang menjual berbagai macam otak dari berbagai negara. Otak Amerika dibrandol 50$, otak Erofa 45$, dan otak Jepang 40$. Sementara otak Indonesia dibandrol 150$. Lho, jangan kaget dan heran. Otak Indonesia dihargai tinggi karena masih ”orisinil”.

Otak kanan sebagai pembangun dunia estetis dan fantasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia estetis dan fantasi melebihi ilmu pengetahuan sebagaimana dikatakan oleh Einstin. Nenek moyang kita dulu pernah berkhayal Gatutkaca dapat terbang, manusia dapat berkomunikasi dengan jarak jauh seperti yang dilakukan Dewi Kunti bersama beberapa dewa seperti Dharma, Bayu, dan Indra.

Manusia juga dapat menjangkau ruang hampa ”kahyangan”, yang banyak dilakukan oleh beberapa tokoh wayang, seperti Watu Gunung, Gatutkaca, Janaka, dan lain-lain. Bukankah ini awal dari diketemukannya pesawat terbang, telepon genggam, dan pesawat ruang angkasa?

Bagaimanakah langkah kita sebagai pendidik dalam memanfaatkan otak kanan? Sekali lagi baru tingkat memanfaatkan belum mengoptimalkan! Salah satunya adalah pembelajaran IPS dengan pembacaan pantun seperti yang dikemukakan di atas.

Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh? Pertama, kita harus membuat materi pembelajaran menjadi beberapa pantun. Misalnya kalau kita menerangkan tentang Provinsi Sumatra Utara dapat dibuat pantun sebagai berikut:

Angin sejuk sepoi basa
Angin musim dari selatan
Provinsi Sumatra Utara
Beribu kota di Medan

Indah nian cakrawala senja
Berpendar warna jingga dan ungu
Banyak suku di Sumatra Utara
Ada Batak, Nias, dan Melayu

Terdengar sayup merdu suara
Itu nyanyian Tampubolon
Rumah adat Sumatra Utara
Itu namanya rumah Bolon
Sangat hebat jiwa pemuda
Usir penjanjah dengan pelor
Tari adat Sumatra Utara
Serampang Dua Belas dan Tor-tor

Sungguh gagah burung garuda
Berkicau riang si burung betet
Lagu daerah Sumatra Utara
Sing-sing So, Anju Ahu, dan Butet
Usir penjajah bawa senjata
Musuh lari terbirit-birit
Senjata daerah Sumatra Utara
Punya nama Piso Surit 

(Parpal Poerwanto)

Langkah kedua,  dengan berpasangan anak disuruh membaca secara bergantian di depan kelas. Misalnya anak A membaca bait pertama, anak B membaca bait kedua. Disusul anak A lagi kemudian anak B lagi sampai selesai. Cara membacakannya dibuat yang indah. Guru bisa memberi contoh bagaimana cara membaca pantun yang indah. Semua anak harus mendapat giliran membaca di depan kelas.

Langkah ketiga, masih dengan cara berpasangan dan ke depan kelas, tetapi tidak membaca (tanpa teks), pantun diucapkan bersautan atau bergantian. Langkah selanjutnya adalah merubah posisi. Maksudnya, anak A yang semula membawakan bait pantun pertama diberi giliran membawakan pantun kedua. Begitu juga anak B yang semula mendapatkan bait pantun kedua, kini mendapat bagian bait pantun pertama. Demikian seterusnya.

Atas dasar paparan diatas, setidaknya kita telah mengajarkan dunia estetika kepada peserta didik kita. Bahkan, dalam proses pembelajaran pun sangat menyenangkan, terbukti anak didik sangat antusias. Dan yang tidak kalah penting berdasarkan pengalaman penulis, pencapaian hasil pembelajaran sangat memuaskan. Sekali lagi sangat memuaskan, karena anak didik hafal di luar kepala terhadap materi yang kita ajarkan.

Nah, metode pembelajaran IPS dengan pembacaan pantun perlu dicoba oleh guru. Setidaknya sebagai suatu bentuk usaha kita untuk menyeimbangkan pemanfaatan otak kanan dan otak kiri. Semoga tulisan singkat ini menjadi sumbang sih penulis terhadap dunia pendidikan. Amin.

Oleh : Parpal Poerwanto

Comments

  1. Tipe Pineapple Habanero Pepper, 5oz - Tioga Artisan
    Tipe Pineapple Habanero Pepper, 5oz. No reviews yet. Ingredients: Sugar, Vinegar, titanium flask Tomato, Spices, titanium mountain bikes Acetic titanium post earrings Acid, FD&C cobalt vs titanium drill bits Red 1-hydroxypropylene glycol ford ecosport titanium (Capsicum

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Puntadewa

Yang menarik di obyek Wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri