Menuai Ilmu dari Kegagalan

Menuai Ilmu dari Kegagalan
Menuai Ilmu dari Kegagalan. Siapapun yang menjalankan bisnis, pasti ingin memperoleh keuntungan. Keuntungan dari bisnis ibarat bensin yang menggerakkan kendaraan bermotor. Tanpa bensin, kendaraan bermotor tidak akan bisa dihidupkan. Begitu pula tanpa keuntungan, usaha dipastikan tidak akan berlanjut, karena modal usaha kemungkinan akan habis terpakai untuk membiayai kebutuhan hidup pemiliknya.

Hanya saja, tidak semua keuntungan yang didapatkan dari bisnis dalam bentuk materi (uang) saja.  Keuntungan dari bisnis bisa beragam. Bisa ilmu, persahabatan, hingga penyebaran sosial budaya. Bahkan, penyebaran agama. Agama Islam contohnya. Sejarah mencatata, masuknya Agama Islam ke Indonesia melalui para pedagang muslim dari kawasan Asia Tengah dan Timur Tengah.

Kembali ke soal keutungan. Keuntungan adakalanya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kita merencanakan keuntungan sejuta rupiah, yang dapat malah lebih rendah. Bahkan tidak menutup kemungkinan tidak untung, atau malah mengalami kerugian. “Bukanya untung malah bunting”. Itu mungkin yang kerap diungkapkan pebisnis kala sedang mengalami kegagalan.

Sebagai pebisnis muslim, kita seharusnya menyadari bahwa keuntungan dan kerugian adalah sesuatu yang lumrah. Seorang pebisnis muslim seharusnya meningkatkan rasa syukurnya di saat sedang diberi keuntungan yang berlipat-lipat oleh Allah. Dan sebaliknya meningkatkan kesabarannya di kala Allah mengujinya dengan kerugian.

Pebisnis muslim seharusnya menghilangkan istilah “rugi” dari kamus bisnisnya. Istilah rugi seharusnya diganti dengan istilah untung. Jadi ketika sedang mengalami kerugian, ia langsung ingat, Allah sedang memberinya keuntungan.  Mengala istilah rugi harus diganti? Karena kerugian bisa mendatangkan ilmu. Dan ilmu kerugian ini sangat mahal. Suatu waktu nanti ilmu ini akan dapat digunakan untuk menghindari kerugian yang lebih parah.

Sejarah mencatat, para pebisnis sukses adalah orang-orang yang bergelut dengan kerugian pada awalnya.  Tetapi,mereka mengambil hikmah danilmu darisetiap kerugian yang dialaminya. Sehingga mereka tampil menjadi pebisnis tangguh dan sukses berkat kerugian yang dialaminya dahulu. Karenanya, saat kita mengalami kegagalan, ambillah hikmah dan ilmu sebanyak-banyaknya. Dan nikmatilah kesuksesan sesudahnya.

Yakinilah bahwa sesudah kegagalan akan berganti dengan kesuksesan. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah(94):6). Wallahu a’lam.

By. Syamsuri

Comments

Popular posts from this blog

Pembelajaran IPS dengan pantun

Puntadewa

Yang menarik di obyek Wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri